Translate

share it

.::SELAMAT BERKUNCUNG::.

SALAM BRAFO BLOKING

22 Jun 2010


Baru - baru ini para ilmuwan yang terdiri dari ilmuwan dalam dan luar negeri berhasil menemukan spesies binatang langka dan tanaman langka di hutan Papua. Karena keanekaragaman hayati yang sangat kaya di hutan Papua membuat kawasan tersebut dijuluki " surga yang hilang..".

Adapun dua spesies binatang langka yang berhasil diungkap oleh para ilmuwan di kawasan Pegunungan Foja Papua dalam ekspedisi kedua kalinya ini adalah tikus raksasa Mallomy dan seekor possum Cercartetus kerdil, salah satu hewan berkantung terkecil di dunia. Keduanya merupakan binatang Mamalia di mana keberadaan kedua spesies langka tersebut hingga kini masih terus dipelajari karena merupakan spesies baru bagi dunia sains.

Selama ekspedisi yang dilakukan di bulan Juni 2007 lalu tersebut para Ilmuwan yang merupakan gabungan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Conservation International (CI) ini mendokumentasikan kedua mamalia tersebut di mana kedua spesies tersebut tidak lagi merasa takut dengan manusia ( jinak ). Ukuran tikus raksasa Mallomy ini hampir lima kali lebih besar dari ukuran tikus got sedangkan possum atau marsupial ini memiliki ukuran yang cukup digengam tangan.

Nah, Selain kedua spesies langka mamalia di atas.. juga ditemukan 30 jenis anggrek langka di hutan Papua. Di mana setelah dilakukan penelusuran keberadaannya oleh para peneliti World Wildlife Fund (WWF), 30 jenis anggrek langka liar tersebut ternyata tumbuh liar di kawasan Kikori di sekitar Danau Kutubu Papua Nugini. Dulu ada sekitar 70 spesies anggrek yang pernah tumbuh di hutan Papua ini namun telah punah akibat pembalakan liar.

Dengan ditemukan 30 jenis anggrek ini membawa kabar yang sangat menggembirakan di dunia sains setelah penelitian panjang yang dilakukan antara tahun 1998 hingga 2006 itu. Penemuan ini telah memperkaya temuan sebaran flora di hutan Papua. Saat ini, setidaknya telah ditemukan sekitar 3.000 spesies flora dengan varietas yang tidak terhitung banyaknya.

Bersama Kutubu Joint Venture Partnership, WWF melakukan upaya konservasi di kawasan Kikori. Wilayah tersebut merupakan salah satu lokasi yang sebaran ekologinya masih tergolong lengkap dengan flora dan fauna yang mendukungnya.

Selain anggrek dan tumbuhan lainnya, Kikori juga merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa, misalnya burung cenderawasih, kasuari raksasa, atau kanguru pohon.

Akhirnya surga yang hilang tersebut kini mulai terkuak keberadaannya dan tentu saja hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab anak bangsa untuk melestarikannya.

KERACUNAN MAKANAN DI KOTA JAYAPURA


Pada tanggal 21 November 2008 sekitar pukul 15.30 terjadi keracunan makanan di Kota Jayapura Prov. Papua, pada acara Pelatihan Kader Teknik Respek untuk Prov. Papua dan Prov. Papua Barat di LPMP Kota Jayapura. Gejala keracunan adalah mual, pusing, sakit perut, dan perasaan lemas pada badan yang dirasakan 90 menit setelah mengkonsumsi makanan yang disediakan pada pertemuan tersebut.

Korban yang dirawat inap sebanyak 7 orang di RS Abepura dan RS Dok II Jayapura sedangkan korban yang dirawat jalan sebanyak 110 orang.

Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, melakukan pelayanan di rumah sakit, melakukan pengambilan sampel pada muntahan pasien untuk dikirim ke Labkesda Papua, dan melakukan koordinasi dengan Balai POM setempat.

Permasalahan kesehatan saat ini masih dapat diatasi dan pemantauan terus dilakukan oleh Dinkes Kota Jayapura, Dinkes Prov. Papua, dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.